Unknown





Manusia adalah makhluk Allah yang paling rumit, paling unik dan paling sempurna. Karna kesempurnaannya itulah, manusia dijadikan Allah sebagai Khalifah dimuka bumi, yang jikalau bumi ini dikelola oleh Malaikat atau Jin maka tentulah tak ada beragam kisah dan peradaban yang akan mengisi berputarnya poros dunia. Manusia bukanlah hewan yang hanya bergerak mengikuti naluri karna manusia memiliki akal. Manusia juga bukan Malaikat yang selalu bisa menerima hidup sebagaimana adanya karna manusia memiliki keinginan dan ambisi.

Dan satu hal yang membuat manusia begitu istimewa adalah karna manusia yang berjuta banyaknya ini, satu sama lain berbeda dan tak ada satupun yang serupa, semua memiliki ciri khasnya sendiri. Tiap manusia memiliki latar belakang, budaya, ras dan agama yang bermacam-macam. Dan selain itu dari sisi kejiwaan, manusia memiliki sudut pandang, dan kepribadian yang berbeda pula. Berbeda dengan bangsa Malaikat yang semuanya baik, berbeda pula dengan bangsa Iblis yang semuanya jahat, berbeda dengan binatang yang netral, dan sedikit berbeda dengan bangsa Jin yang tingkatnya sedikit lebih rendah dari manusia.

Tahun demi tahun para ilmuwan melakukan penelitian, abad demi abad para dokter melakukan eksperimen, dan satu hal yang paling menarik bagi mereka yang dipelajari dari manusia adalah masalah kepribadian.

Seorang ilmuwan muslim bernama Ibnu Sina menjelaskan bahwa manusia itu di dalam Kitab suci al-Qur’an diciptakan dari 4 macam unsur, yaitu tanah, air, udara dan api. Manusia diciptakan dari beberapa tahapan. Jika kita meruntut satu demi satu di dalam Kitab al-Qur’an, kita menemukan bahwa di satu sisi Allah menyebutkan manusia itu tercipta dari tanah, disisi lain disebutkan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat, disisi lain disebutkan bahwa manusia adalah tembikar yang di bakar, dalam sebuah riwayat juga diterangkan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat rongga udara yang berisi angin. Lalu mana yang benar? Tentu saja semuanya benar.

Jadi, pertama kalinya manusia diciptakan dengan bahan dasar tanah, lalu tanah itu dicampur dengan air dan jadilah tanah liat, setelah itu tanah liat dibentuk dan dibakar dengan api, maka jadilah tembikar, didalamnya terdapat rongga kosong dan terisilah dengan udara. Tentu saja proses penciptaan tidak seperti yang kita bayangkan karna kita sebagai manusia hanya bisa berimajinasi, sedangkan imajinasi kita takkan mampu menembus hal ghaib yang memang belum pernah kita temui. Mahasuci Allah dari segala prasangka.

Ibnu Sina menjelaskan bahwa dari keempat unsur tersebut pastilah ada satu yang lebih dominan, dan dari unsur dominan tersebut menjadi semacam tingkah laku tertentu yang kita sebut dengan nama kepribadian.

Sebelumnya, sekitar 300 tahun sebelum Masehi. Ilmuwan Yunani juga telah mempelajari tingkah laku manusia dan membaginya menjadi 4 macam kelompok. Seiring berjalannya waktu maka teori ini mengalami penyempurnaan:

1. Tahun 149 Masehi, Fisiolog Romawi, Galen, mengusulkan teori kepribadian yang dipengaruhi oleh tingkatan cairan tubuh.
2. Tahun 1866, ditemukan gen-gen.
3. Tahun 1871, ditemukannya DNA serta nucleic acid lainnya.
4. Tahun 1951, ditemukannya urutan insulin serta protein lainnya.
5. Tahun 1953, ditemukannya struktur DNA.
6. Tahun 1960, ditemukannya pemahaman baru tentang kode genetika.
7. Tahun 1975 – 79, ditemukannya gen-gen manusia untuk pertama kalinya.
8. Tahun 1977, dimulainya pengurutan DNA.
9. Tahun 1986, diotomatisasikannya pengurutan DNA.
10. Tahun 1989, ditemukannya penyakit gen pertama, cystic fibrosis.
11. Tahun 1995, diurutkannya gen untuk pertama kalinya.
12. Tahun 1999, diurutkannya kromosom manusia yang pertama; diselesaikannya peta gen manusia; diterbitkannya naskah kerja untuk pertama kalinya.
Setelah melalui penelusuran dan penelitian mendalam, maka usai sudahlah teori kepribadian tersebut terungkap:

Tipe manusia dengan dominasi unsur tanah, memiliki sifat sebagaimana tanah atau bumi, yaitu tempat pijakan atau keteraturan. Di dalam kepala pemilik dominan unsur tanah ini terdapat empedu hitam yang membuatnya berpikir secara mendalam dan membuatnya memiliki kecenderungan ke arah tekanan jiwa. Empedu hitam itu dikenal dengan nama “Melancholy”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur tanah ini dengan sebutan Melankolis.

Tipe manusia dengan dominasi unsur air, memiliki sifat sebagaimana air, yaitu tenang dan menyesuaikan diri di manapun dia berada. Di dalam kepala pemilik dominan unsur air ini terdapat semacam lendir yang menjaganya tetap stabil dan tenang. Lendir itu dikenal dengan nama “Phlegma”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur air ini dengan sebutan Phlegmatis.

Tipe manusia dengan dominasi unsur api, memiliki sifat sebagaimana api, yaitu membakar dan bergejolak. Di dalam kepala pemilik dominan unsur api ini terdapat empedu kuning yang menghubungkan dirinya dengan kontrol dan amarah. Empedu kuning itu dikenal dengan nama “Choleric”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur api ini dengan sebutan Koleris.

Tipe manusia dengan dominasi unsur angin, memiliki sifat sebagaimana angin, yaitu lepas dan bebas. Di dalam kepala pemilik unsur angin ini terdapat darah yang menghubungkan dirinya dengan energi tinggi dan optimisme. Darah ini dikenal dengan nama “Sanguine”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur angin ini dengan sebutan Sanguinis.

Jika kita cukup memperhatikan tingkah polah alami dari orang-orang disekitar kita maka kita akan mendapati beragam ciri khusus dari mereka. Seorang Melankolis biasanya suka menyendiri dan berpikir mendalam, mereka mengalami kesulitan dalam bergaul karna terlalu serius, jikapun mereka berusaha bercanda, maka mereka tidak bisa benar-benar tertawa lepas karna hal itu akan merusak kepribadiannya yang anggun.

Berbeda dengan Melankolis, seorang Sanguinis justru merasa bosan menyendiri dan lebih suka bergaul bersama teman-temannya. Mereka juga sangat periang serta humoris dan memiliki semangat tinggi sehingga banyak orang suka bergaul dengan mereka.

Sedangkan seorang Koleris biasanya tampak selalu sibuk, mereka juga tampak mencolok dibanding yang lain karna mereka selalu ingin menjadi yang terbaik dan bisa menguasai keadaan. Mereka sangat antusias dalam sebuah program dan memiliki cukup dedikasi dan tanggung jawab sehingga yang lain selalu mengandalkannya.

Seorang Phegmatis adalah pemilik kepribadian yang sulit ditebak karna mereka melebur bersama yang lainnya. Mereka tenang dan cukup pendiam sebagaimana Melankolis, mereka juga suka bergaul dan ramah sebagaimana Sanguinis, mereka bisa menguasai keadaan sebagaimana Koleris. Mereka tidak suka keributan dan mereka bisa berpikir matang dan bijak.

Setiap kepribadian memiliki nilai dan kelemahannya masing-masing sehingga tak ada yang paling baik dan yang paling buruk. Semuanya saling melengkapi. Namun tergantung manusianya itu sendiri bagaimana mempergunakan kepribadian mereka, mereka bisa menjadi orang yang mengagumkan ataupun sebaliknya. Karna memang, hidup ini pilihan.
0 Responses

Posting Komentar

Aditya Pamungkas

Sonic Screwdriver Doctor Who), auto;} body a:hover{cursor: url(Sonic Screwdriver Doctor Whoauto;}